AnalisaKata
Beranda Info Menarik Adab Menghormati Guru Dalam Islam

Adab Menghormati Guru Dalam Islam

AnalisaKata – Guru ialah tokoh berarti dalam pembuatan peradaban bangsa. Dalam kitab pembelajaran Islam, guru kerap disamakan dengan ustadz, mualim, murabi, mudaris, serta muadib. Keberadaannya tidak hendak dapat tergantikan oleh teknologi secanggih apa juga.

Perihal ini disebabkan keberadaan guru yang memanusiakan manusia. Tanggung jawab memanusiakan manusia ini tidak dapat diambil alih oleh teknologi. Sehubungan dengan tanggung jawab inilah, peradaban sesuatu bangsa hendak tercipta dengan kekhasannya.

Malah dengan kemajuan teknologi begitu pesat, keberadaan guru terus menjadi dibutuhkan. Manfaatnya selaku pembuat kepribadian serta pembatas terjangan- terjangan negatif dari teknologi.

Keberadaan guru ini menemukan atensi spesial dari Allah SWT, Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam, serta makhluk lain. Islam mengarahkan para murid buat menghormati guru. Karena guru ialah orang yang mengantarkan ilmu dan pendidikan anak kepada kita supaya jadi orang yang bermanfaat untuk nusa, bangsa serta agama.

Perilaku menghormati guru ini sejatinya telah dicontohkan para teman Rasulullah di zamannya. Para murid begitu hormat pada guru, apalagi melaksanakan aksi penghormatan yang kelewatan saking hormatnya.

Pimpinan Komunitas Dai Daiah Indonesia Ustadz Mahfud Said berkata, seseorang murid telah sepatutnya hormat pada gurunya. Karena, dari guru seperti itu para pelajar memperoleh ilmu yang berguna. Oleh sebab itu belajar dengan aktif serta menghormati guru merupakan tugas utama pelajar.

Ustadz Mahfud menarangkan, ada adab menghormati guru yang wajib dicermati kanak-kanak sekolah. Adab ini jadi bekal para pelajar supaya menemukan ridha Allah SWT, di antara lain:

Murid disarankan buat tawadu’

Ustadz Mahfud berkata, dalam suatu kitab, Umar bin Khattab mengantarkan, tawadu’ lah kamu( pelajar) terhadap orang yang mengajari kamu. Tawadu sendiri mempunyai arti rendah hati, tidak sombong, tidak angkuh, ataupun merendahkan diri supaya tidak nampak sombong.

Hormati gurumu

Imam Syafii sempat menceritakan, dahulu dirinya hingga membolak- balikkan kertas dengan sangat lembut di depan guru. Perihal itu dicoba sebab dia segan pada si guru serta ia berperan demikian supaya gurunya tidak mencermatinya. Begitu hormatnya Imam Syafii pada gurunya.

Tidak bicara dikala terdapat guru

Wujud menghormati guru yang lain dicontohkan oleh teman Rasulullah ini.

“Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, keluarlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian duduk di hadapan kami. Maka seakan-akan di atas kepala kami terdapat burung. Tak satu pun dari kami yang berbicara.” (HR. Bukhari).

Begitu mulianya guru hingga para murid harus tahu bagaimana cara menghormati guru yang benar. Adab ini sepatutnya diterapkan supaya apa yang sudah diberikan para guru ialah ilmu yang berguna bisa jadi berkah untuk hidup manusia. Ingat, guru membagikan ilmu dengan tulus serta telah sepatutnya murid membalas itu seluruh dengan menghormatinya.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan