Cara Efektif Memulihkan Tanah yang Tercemar Agar Kembali Subur dan Aman

Tanah merupakan salah satu sumber daya alam penting yang menopang kehidupan manusia. Namun, aktivitas industri, penggunaan pestisida berlebihan, dan pembuangan limbah yang tidak terkendali sering kali menyebabkan pencemaran tanah.
Melansir dari situs https://dlhprovkalimantanselatan.id/, tanah yang tercemar tidak hanya mengganggu kesuburan lahan, tetapi juga dapat menimbulkan dampak serius bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara memulihkan tanah yang tercemar agar dapat kembali berfungsi secara optimal. Mari simak ulasannya!
Penyebab Pencemaran Tanah
Sebelum melakukan pemulihan, kita perlu memahami penyebab utama pencemaran tanah. Beberapa faktor umum di antaranya adalah:
- Limbah industri seperti logam berat (merkuri, timbal, dan kadmium) yang sulit terurai di alam.
- Penggunaan pestisida dan pupuk kimia berlebih yang mengubah struktur serta pH tanah.
- Pembuangan sampah sembarangan yang mengandung bahan beracun dan plastik sulit terurai.
- Tumpahan minyak atau bahan bakar yang menutupi pori tanah dan menghambat pertumbuhan tanaman.
Mengetahui sumber pencemar membantu menentukan langkah pemulihan yang paling tepat.
Langkah-langkah Memulihkan Tanah yang Tercemar
Berikut beberapa cara efektif untuk mengembalikan kualitas tanah yang sudah tercemar:
1. Fitoremediasi (Pemulihan dengan Tanaman)
Metode ini menggunakan tanaman tertentu seperti jagung, bunga matahari, atau bambu air yang mampu menyerap logam berat dari tanah.
Tanaman akan mengakumulasi zat berbahaya, lalu bagian tanaman yang terkontaminasi harus dipanen dan dibuang dengan aman. Fitoremediasi tergolong ramah lingkungan dan murah, meski membutuhkan waktu cukup lama.
2. Bioremediasi (Menggunakan Mikroorganisme)
Teknik ini memanfaatkan bakteri dan jamur yang dapat menguraikan zat pencemar menjadi senyawa yang tidak berbahaya.
Mikroorganisme seperti Pseudomonas atau Bacillus dapat digunakan untuk membersihkan tanah yang terpapar hidrokarbon dan limbah organik. Proses ini cocok untuk tanah yang terkontaminasi bahan kimia ringan hingga sedang.
3. Pengapuran dan Penambahan Bahan Organik
Jika tanah tercemar akibat keasaman tinggi atau pestisida, pemberian kapur (dolomit) dan kompos alami dapat menetralkan pH serta meningkatkan kandungan unsur hara.
Selain itu, bahan organik juga membantu memperbaiki struktur tanah agar kembali gembur dan subur.
4. Pengangkatan Lapisan Tanah Tercemar
Untuk kasus pencemaran berat, seperti di area industri atau lokasi tumpahan minyak, langkah paling cepat adalah mengangkat lapisan tanah tercemar dan menggantinya dengan tanah bersih. Meski biayanya cukup tinggi, cara ini efektif menghilangkan sumber racun dari lahan tersebut.
Pentingnya Rehabilitasi Tanah untuk Keberlanjutan Lingkungan
Pemulihan tanah yang tercemar tidak hanya bertujuan memperbaiki lahan pertanian, tetapi juga menjadi langkah penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Tanah yang sehat mampu menyerap air dengan baik, mendukung pertumbuhan tanaman, serta mencegah pencemaran air tanah.
Oleh karena itu, pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat perlu bekerja sama dalam mencegah serta memperbaiki kerusakan tanah melalui praktik ramah lingkungan.
Dengan langkah yang tepat dan berkelanjutan dari https://dlhprovkalimantanselatan.id/, tanah yang semula tercemar dapat kembali subur dan produktif untuk generasi mendatang.